Pola kalimat “te goran” digunakan untuk memerintah atau menyuruh lawan bicara secara halus untuk mencoba sesuatu. Sehingga dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi “cobalah”. Apabila ditambah dengan kata “nasai”, maka kesan memerintah atau menyuruhnya menjadi terasa lebih kuat.
Kata “goran” merupakan sonkeigo (bahasa hormat) untuk kata “miru” yang artinya “melihat” atau “mencoba”. Sehingga pola ini mirip dengan pola “te miru”. Hanya saja harus diingat, walaupun menggunakan bahasa hormat, pola ini tidak dapat digunakan kepada yang kedudukannya lebih atas karena tetap saja pola ini digunakan untuk memerintah.
Dalam kehidupan sehari-hari pola ini tidak terlalu sering digunakan. Biasanya hanya digunakan dengan orang yang sudah akrab dan kepada anak-anak.