Pola “wake da” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang dianggap sudah jelas atau memiliki alasan yang jelas, dan bisa juga untuk menunjukkan bahwa kita telah memahami suatu penjelasan dari orang lain, yang didasarkan pada suatu fakta atau suatu keadaan tertentu. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diartikan “tidak heran jika / kalau”, “wajar jika”, atau “artinya”.
Kemudian, mirip dengan “wake da”, ada juga pola “to iu wake da”, yang digunakan untuk merespon atau kembali memastikan suatu hal yang telah dijelaskan lawan bicara. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia pola ini juga bisa diartikan “artinya”.
Untuk mengungkapkan bentuk yang lebih sopan, kita hanya perlu mengganti akhiran “da” menjadi “desu”. Ungkapan ini tentu bisa digunakan dalam bentuk kalimat tanya.