Tata bahasa “wo komete”, yang merupakan salah satu tata bahasa dalam JLPT N3, digunakan untuk menyatakan suatu hal yang dilakukan dengan sepenuh hati menggunakan suatu perasaan tertentu, kekuatan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kosakata yang digunakan bersama dengan tata bahasa ini biasanya berupa suatu perasaan seperti “ai (cinta)”, “kokoro (hati)”, “chikara (kekuatan)”, “negai (harapan)”, “inori (doa)”, “kansha (syukur)”, “kimochi (perasaan)”, dan lain-lain. Selain itu, pola ini bisa juga menggunakan dalam konteks negatif, misalnya dengan perasaan seperti “urami (dendam)”, “ikari (marah)”, dan sebagainya.
Jika diganti dengan kosakata bahasa Jepang lainnya, kita bisa menggunakan “wo irete (memasukkan)” atau “to isshoni (bersama dengan)”, sebagai pengganti “wo komete”. Sederhananya, dalam bahasa Indonesia, pola ini dapat diartikan “dengan (penuh perasaan)” atau “dipenuhi dengan (perasaan)”.