Tata bahasa “buri ni / buri no / buri da” merupakan salah satu tata bahasa dalam JLPT N3 yang digunakan untuk menyatakan hal yang dilakukan atau hal yang terjadi setelah durasi waktu tertentu tidak dilakukan atau tidak terjadi. Bagi penutur, hal yang disampaikan dengan pola ini terkesan merupakan hal yang sudah lama tidak dilakukan, dan akhirnya pertama kali dilakukan setelah durasi waktu yang cukup lama berlalu. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia, pola ini dapat diartikan “pertama kali setelah (durasi waktu tertentu berlalu)” atau “melakukannya setelah (durasi waktu tertentu berlalu) tidak melakukannya”.
Sebelumnya kita telah belajar kosakata “hisashiburi” yang diartikan “sudah lama tidak bertemu”. Intinya “hisashiburi” sebagai kata keterangan tersebut memiliki penggunaan serupa dengan tata bahasa “buri” di sini, hanya saja pola “buri” diungkapkan dengan menyampaikan masa waktu yang jelas.