Pola kalimat
- Kata kerja kasual + “furi wo suru”
- Kata sifat i + “furi wo suru”
- Kata sifat na (dengan “na”) + “furi wo suru”
- Kata benda + partikel “no” + “furi wo suru”
Penggunaan “furi wo suru”
Tata bahasa “furi wo suru” merupakan salah satu tata bahasa dalam JLPT N3 yang digunakan untuk menyatakan hal yang seolah-olah dilakukan, tetapi pada kenyataannya tidak dilakukan. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia, tata bahasa ini diartikan dengan kata “pura-pura”.
Contoh kalimat
Kono omise wa amari suki dewa nai keredo, tomodachi no mae nanode kyoumi ga aru furi wo suru.
このお店はあまり好きではないけれど、友達の前なので興味があるふりをする。
→ Padahal tidak terlalu suka dengan toko ini, tetapi di depan teman pura-pura tertarik.
Yonaka mo sumaho wo ijitte iru kedo, okaasan ga heya wo haittara sugu ni neta furi wo suru.
夜中もスマホをいじっているけど、お母さんが部屋を入ったらすぐに寝たふりをする。
→ Padahal tengah malam pun bermain smartphone, tetapi kalau ibu masuk ke kamar, (saya) pura-pura sudah tidur.
Gokiburi wa ugokazu, itsumo shinda furi wo shite, jitsu wa ikite iru.
ゴキブリは動かず、いつも死んだふりをして、実は生きている。
→ Kecoa selalu tidak bergerak dan pura-pura mati, tetapi sebenarnya hidup.