Tata Bahasa N3 – Kanaa (Ya, Tidak Ya)
About Lesson

Pola kalimat

  • Kata kerja (berbagai variasi bentuk kasual) + partikel “kanaa”
  • Kata sifat i + partikel “kanaa”
  • Kata sifat na (tanpa menyampaikan “na”) + partikel “kanaa”
  • Kata benda + partikel “kanaa”

Ungkapan kalimat bisa juga divariasikan dengan menambahkan partikel lain, seperti partikel penekanan “no” sebelum partikel “kana”. Namun, perlu diperhatikan kembali bahwa jika menggunakan partikel “no”, maka kata sifat “na” diungkapkan juga dengan kata “na”.

Penggunaan “kanaa”

Fungsi partikel “kanaa” adalah untuk mengungkapkan pertanyaan, baik yang ditujukan untuk orang lain maupun untuk diri sendiri. Dilihat dari pola kalimatnya, dapat diketahui bahwa partikel ini digunakan dalam percakapan yang bersifat kasual.

Dalam bahasa Indonesia, partikel ini memiliki nuansa yang serupa dengan ungkapan “ya?” atau “tidak ya?”, sehingga dapat dikatakan bahwa partikel “kanaa” merupakan ungkapan untuk bertanya secara halus atau tidak tegas.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari partikel “kanaa”, yaitu:

1. Mengungkapkan hal yang ingin dipastikan / sedang dikhawatirkan

Partikel “kanaa” ini digunakan mengungkapkan sesuatu hal yang ingin dipastikan atau yang sedang dikhawatirkan oleh pembicara.

2. Menyatakan pertanyaan pada diri sendiri / bergumam

Dalam hal ini, sebenarnya fungsi partikel “kanaa” serupa dengan fungsi yang telah dijelaskan di atas, hanya saja lebih terkesan seperti sedang berbicara dengan diri sendiri.

3. Menyampaikan permohonan

Partikel “kanaa” bisa digunakan untuk menyampaikan permintaan tolong, tetapi biasanya akan digunakan pola kalimat berbentuk “nai” sebelum partikel “kanaa”.

【Informasi Tambahan】

“Kanaa” dan “no kanaa” memiliki kemiripan yaitu digunakan untuk menanyakan sesuatu yang yang ingin dipastikan atau dikhawatirkan, tetapi nuansanya sedikit berbeda. “kanaa” biasanya digunakan untuk pertanyaan yang ingin dipastikan, jawabannya bisa ya atau tidak. Sedangkan “no kanaa” memiliki kesan kecurigaan atau dugaan.

Contoh:

Buchou wa hima kanaa? (Manjer senggang tidak ya?)

Situasi: Saya ingin berdiskusi dengan manajer. Saya tidak tahu apa saja rencana kerja manajer. Apakah sekarang sibuk atau senggang, saya tidak tahu.

Buchou wa hima na no kanaa? (Manajer senggang tidak ya? (jangan-jangan senggang?)

Situasi: Saya melihat manajer tadi minum kopi, mengobrol bersama karyawan, baca koran dan kegiatan lainnya dan tidak telihat sibuk. Saya menduga jangan-jangan manajer senggang.

 

Contoh kalimat

A: Jon san wa nankai denwa shite mo denai yo.
B: Isogashii no kanaa?

A:ジョンさんは何回電話しても出ないよ。
B:忙しいのかなあ。

A:じょんさんは なんかい でんわしても でないよ。
B:いそがしいのかなあ。

A: Jhon, ditelepon berapa kali pun tidak diangkat.
B: Apa jangan-jangan sibuk ya?

 

A: Yamada san wa amerika ni itte irai, renraku ga nai ne.
B: Sou ne. Genki ni shite iru kanaa?

A:山田さんはアメリカに行って以来、連絡がないね。
B:そうね。元気にしているかなあ。

A:やまださんは あめりかに いって いらい、れんらくが ないね。
B:そうね。げんきに して いるかなあ。

A: Yamada, sejak pergi ke Amerika, tidak ada kabarnya ya.
B: Iya ya. Sehat tidak ya?

 

Mou kaette mo ii kanaa?

もう帰ってもいいかなあ。

Pulang sekarang boleh tidak ya?

 

Imasugu takushii de ikeba maniau kanaa?

今すぐタクシーで行けば間に合うかなあ。

Kalau segera pergi dengan taksi, tepat waktu tidak ya?

 

A: Yuria san, kono pasokon no choushi ga hen nanda yo. Mite moraenai kanaa?
B: Mochiron. Dore dore?

A:ユリアさん、このパソコンの調子が変なんだよ。見てもらえないかなあ。
B:もちろん。どれどれ?

A:ゆりあさん、この ぱそこんの ちょうしが へんなんだよ。みて もらえないかなあ。
B:もちろん。どれどれ?

A: Yulia san, kondisi laptop ini aneh loh. Bisa tolong periksa tidak ya?
B: Tentu saja. Mana coba?

Join the conversation