Course Content
Wake Ga Nai (Pasti Tidak / Tidak Mungkin)
0/2
Tata Bahasa N3 – Wake Ga Nai (Pasti Tidak / Tidak Mungkin)
About Lesson

Pola kalimat

  • Kata kerja bentuk kasual + “wake ga nai”
  • Kata sifat i + “wake ga nai”
  • Kata sifat na (dengan “na”) + “wake ga nai”
  • Kata benda + partikel “no” + “wake ga nai”

Penggunaan “wake ga nai”

Pola “wake ga nai” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan negasi, penolakan sepenuhnya, atau untuk menyampaikan kata “tidak” secara jelas terhadap suatu kemungkinan. Ketika menyatakan ini, penutur memiliki kepercayaan diri bahwa suatu hal tertentu tidak mungkin terjadi. Dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diartikan “pasti tidak”, “tidak mungkin”, atau “tidak bisa dipikirkan”. 

Jika menggunakan bentuk negatif sebelum pola “wake ga nai”, maka dalam bahasa Indonesia akan berarti “pasti” atau “tidak mungkin tidak”. Untuk ungkapan yang lebih kasual, bisa disingkat menjadi “wake nai”. Perlu diketahui juga bahwa arti “wake ga nai” sama dengan “hazu ga nai”, sehingga keduanya bisa saling menggantikan.

Sebelumnya kita telah belajar pola “wake dewa nai”. Lalu seperti apa perbedaan “wake dewa nai” dengan “wake ga nai”? Dilihat dari maknanya saja sudah berbeda ya! Pola “wake dewa nai” untuk menyatakan “bukan berarti…” sedangkan “wake ga nai” untuk menyatakan “tidak mungkin..”. Artinya, “wake dewa nai” memiliki nuansa penolakan tidak sepenuhnya, sedangkan “wake ga nai” menolak sepenuhnya.

 

Contoh kalimat

Zenzen benkyou shinai watashi wa ashita no shiken ni goukaku suru wake ga nai.

全然勉強しない私は明日の試験に合格するわけがない。
→ Saya yang sama sekali tidak belajar pasti tidak akan lulus ujian besok.
Boku wa isha ni naru wake nai.
僕は医者になるわけない。
→ Aku tidak mungkin menjadi dokter.

 

Ore wa moteru wake ga nai. Kakkoyokunai shi, atama mo warui shi, okane mo nai.

俺はモテるわけがない。かっこよくないし、頭も悪いし、お金もない。→ Aku pasti tidak populer (di kalangan lawan jenis). Tidak keren, tidak pintar, bahkan tidak punya uang.

Join the conversation