Pola kalimat
- Kata kerja kasual + wari ni
- Kata sifat i + wari ni
- Kata sifat na (dengan “na”) + wari ni
- Kata benda + partikel “no” + wari ni
Penggunaan “wari ni”
Tata bahasa “wari ni” atau yang bisa juga diungkapkan dengan “wari ni wa” ini merupakan salah satu tata bahasa yang termasuk dalam JLPT N3, yang Tata bahasa ~わりにdalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan hal yang ternyata lebih baik atau lebih buruk dari yang dipikirkan, atau yang dianggap wajar tetapi yang terjadi ternyata diluar dugaan. Oleh karena itu dalam bahasa Indonesia, secara sederhana ungkapan ini dapat diartikan “padahal”, tetapi perlu diingat bahwa pola ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kenyataan yang rasanya aneh atau sulit bila terjadi karena biasanya tidak seperti itu ataupun ketika yang terjadi diluar dugaan. Jika ingin mengungkapkan “padahal” secara umum atau dengan arti yang lebih luas dalam bahasa Jepang, silakan gunakan ungkapan “(na) noni”.
Pola “wari ni” umumnya digunakan dalam percakapan kasual, sehingga tidak digunakan saat menyampaikan kalimat baku. Ketika mengungkapkan kalimat dengan tata bahasa ini, kosakata yang digunakan adalah kosakata yang memiliki arti atau cakupan yang luas, misalnya adalah mengenai usia, harga, suatu kegiatan, keadaan, dan sebagainya.
Contoh kalimat
Kanojo wa okane ga nai to itte iru wari ni, yoku oshare na omise de gohan wo taberu.
彼女はお金がないと言っているわりに、よくおしゃれなお店でご飯を食べる。
→ Dia (perempuan) padahal mengatakan tidak punya uang, tetapi sering makan di restoran modis.
Ame ga futte iru wari ni amari samukunai.
雨が降っているわりにあまり寒くない。
→ Padahal turun hujan tetapi tidak terlalu dingin.
Isshoukenmei benkyou shita wari ni, tesuto no tensuu ga amari yokunakatta.
一生懸命勉強したわりに、テストの点数があまり良くなかった。
→ Padahal sudah belajar dengan giat, tetapi nilai ujian tidak terlalu bagus.