Pola kalimat
- “kesshite” + kata kerja bentuk negatif (bentuk “nai”/”masen”)
- “kesshite” + kata sifat “i” bentuk negatif (“i” hilang menjadi “kunai (desu)”)
- “kesshite” + kata sifat “na” bentuk negatif (“na” hilang menjadi “janai”/”dewa nai”/dll)
- “kesshite” + kata benda + “janai”/”dewa nai”/dll
Penggunaan “kesshite nai”
Pola “kesshite nai” merupakan salah satu tata bahasa dalam bahasa Jepang JLPT N3 yang digunakan untuk menyatakan dua hal, yaitu :
- suatu keinginan yang kuat bahwa penutur / subjek kalimat tidak melakukan suatu hal, sehingga bisa diartikan “(pasti) tidak akan (pernah)”, dan juga suatu pendapat yang kuat akan sesuatu hal, sehingga bisa diartikan “tidaklah”, serta
- suatu larangan yang tegas atau keras kepada orang lain untuk tidak melakukan sesuatu, sehingga biasanya diikuti dengan pola kalimat seperti “naide kudasai”, “te wa ikenai / te wa ikemasen”, “you ni suru”, dan sebagainya, dan ini bisa diartikan sesuai pola kalimat yang mengikutinya.
Contoh kalimat
Keinginan / pendapat yang kuat
Watashi wa kesshite yume wo akiramemasen.
私は決して夢を諦めません。
→ Saya tidak akan pernah menyerah dengan mimpi saya.
Watashi wa kare no koto wo kesshite yurusanai.
私は彼のことを決して許さない。
→ Saya tidak akan pernah memaafkan dia (laki-laki).
Kare wa sanjussai ni naru made kesshite kekkon shinai to itte imashita.
彼は三十歳になるまで決して結婚しないと言っていました。
→ Dia (laki-laki) mengatakan tidak akan menikah sampai umur 30 tahun.
Larangan keras
Ano basho ni kesshite haitte wa ikemasen.
あの場所に決して入ってはいけません。
→ Dilarang keras masuk ke tempat itu.
Ano hashi wa abunai kara, kesshite watatte wa ikemasen.
あの橋は危ないから、決して渡ってはいけません。
→ Karena jembatan itu berbahaya, dilarang keras untuk menyeberanginya.
Soto wa abunai kara, kesshite ie wo dete wa ikenai.
外は危ないから、決して家を出てはいけない。
→ Karena di luar berbahaya, dilarang keras keluar dari rumah