Pola kalimat
- Kata kerja bentuk masu + tate
- Kata kerja bentuk masu + tate no + kata benda
Penggunaan “tate”
Tata bahasa “tate” termasuk dalam pola kalimat bahasa Jepang N3 yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang baru saja dibuat atau dilakukan dan memiliki kesan kebaruan atau segar. Oleh karena itu tidak semua kata kerja bisa digabung dengan pola kalimat “tate” ini. Dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diterjemahkan dengan “baru saja”.
Contoh:
Tsukuritate no raamen (raamen yang baru saja dibuat). (〇)
Bisa diimajinasikan bagaimana kondisi ramen yang baru saja dibuat. Seperti masih panas, masih berasap dan juga aromanya masih tercium. Inilah kondisi yang dimaksud dengan kesan kebaruan atau segar.
Tabetate no raamen (raamen yang baru saja dimakan) (×)
Kalimat ini tidak bisa digunakan, karena tidak mengandung kesan sesuatu yang kebaruan atau segar.
Contoh kalimat
Ano panya wa yakitate no pan wo utte iru node, itsumo ii nioi ga shimasu.
あのパン屋は焼きたてのパンを売っているので、いつもいい匂いがします。
Karena toko roti itu menjual roti yang baru saja dipanggang, jadi selalu tercium bau yang enak.
Senshuu itta bokujou de, shiboritate no gyuunyuu wo hajimete nomimashita.
先週行った牧場で、しぼりたての牛乳を初めて飲みました。
→ Di peternakan yang saya kunjungi minggu lalu, untuk pertama kalinya saya minum susu yang baru diperah.
Kono heya wa penki ga nuritate desu. Chuui shite kudasai.
この部屋はペンキが塗りたてです。注意してください。
→ Awas! Ruangan ini baru saja dicat.